Gampong Drien Bungong adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Indonesia. Seperti banyak desa lain di Aceh, Drien Bungong memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan budaya serta tradisi lokal. Desa ini merupakan salah satu dari banyak gampong yang ada di wilayah Aceh yang dikenal dengan keberagaman adat istiadat serta kehidupan masyarakatnya yang religius. Sejarah Gampong Drien Bungong tidak lepas dari dinamika sejarah Aceh secara keseluruhan. Pada masa kolonial Belanda, desa ini menjadi bagian dari daerah yang terpengaruh oleh perlawanan rakyat Aceh terhadap kolonialisasi. Masyarakat setempat memiliki peran penting dalam upaya mempertahankan kedaulatan dan identitas lokal mereka dari pengaruh asing. Perjuangan ini kemudian berlanjut ke masa-masa setelah kemerdekaan Indonesia, di mana masyarakat terus berupaya membangun desa dengan semangat gotong royong dan kekuatan komunitas. Di era modern, Gampong Drien Bungong mengalami perkembangan yang signifikan, terutama setelah terjadinya peristiwa gempa bumi dan tsunami tahun 2004 yang melanda Aceh. Berkat bantuan dari pemerintah dan berbagai lembaga, desa ini mulai membangun kembali infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Fokus utama pembangunan saat ini adalah pada bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi berbasis pertanian serta usaha kecil menengah. Drien Bungong kini menjadi contoh dari ketahanan dan keteguhan masyarakat Aceh dalam menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik.